"Dokter Gigi" ์น๊ณผ Tapi Nggak Dibaca [chigwa] Lho ๐ฃ
Saya suka mendengarkan acara podcast Korean Quilt dari Arirang Radio dengan bluetooth earphone sambil mengayuh pedal sepeda statis di gym. Walaupun kalimat bahasa Korea yang diajarkan gampang-gampang tetapi sangat berguna dan belum tentu bisa langsung muncul otomatis di kepala saya. Kadang-kadang saya menirukan kalimat bahasa Korea yang dicontohkan pelan-pelan kepada diri saya sendiri untuk menghapalnya. Orang-orang lain yang sedang berolahraga di sekitar saya tidak pernah peduli kok. Kan mereka juga sibuk masing-masing.
Saya pernah menonton video tips belajar bahasa asing di YouTube yang menyarankan untuk berlatih pengucapan sambil berjalan kaki. Katanya bisa hapal lebih baik dan tersimpan lebih lama dalam memori otak. Entah benar, entah tidak, tapi boleh juga dicoba. Berbicara bahasa Korea sambil berolahraga cardio.
Kembali ke Korean Quilt, saya menyadari sesuatu tentang perubahan bunyi hangeul pada kata "dokter gigi", "dokter spesialis penyakit dalam", dan "dokter mata" dalam bahasa Korea. Yaitu penebalan bunyi ใฑ menjadi ใฒ.
[Korean Quilt 371] ์น๊ณผ์ ๊ฐ์ผ ํด์ (I have to go to the dentist's office)
[chikkwa-e gaya haeyo]
Saya harus pergi ke dokter gigi.
https://audioclip.naver.com/channels/851/clips/375
Contoh Perubahan Bunyi Hangeul |
Dokter gigi/klinik dokter gigi, bahasa Koreanya kan ์น๊ณผ (้ฝ็ง), tapi nggak diucapkan [chigwa] lho, melainkan [์น๊ฝ]/[chikkwa].
Dokter internis/klinik dokter internis, bahasa Koreanya kan ๋ด๊ณผ (ๅ ง็ง), tapi nggak diucapkan [naegwa], melainkan [๋ดห๊ฝ]/[naeหkkwa].
Dokter mata/klinik dokter mata, bahasa Koreanya kan ์๊ณผ (็ผ็ง), tapi nggak diucapkan [an-gwa] melainkan [์ห๊ฝ]/[anหkkwa].
Tanda seperti titik dua (ห) di tengah itu artinya suku kata pertama diucapkan agak panjang, tapi biasanya nggak kedengeran sih kalau bicaranya cepat.
Dalam acara Korean Quilt memang nggak dijelaskan sih perubahan bunyi hangeul seperti itu, jadi ya kita denger baik-baik aja. Lalu cek sendiri di Kamus Bahasa Korea - Bahasa Indonesia online untuk memastikan kecurigaan tersebut.
Jadi ya, romanisasi kan gunanya membantu membaca hangeul, jadi yang benar itu kalau memberi romanisasi pada hangeul, harus mencerminkan perubahan bunyi hangeul itu. Kalau nggak gitu, apa gunanya romanisasi?๐ ###
Komentar
Posting Komentar