Kursus Online Bahasa Korea Gratis di Situs Web "King Sejong Institute"
Pada suatu hari, saya melihat pengumuman dibukanya kursus bahasa Korea online gratis di akun Instagram milik King Sejong Institute. Nama kursusnya "Cyber Korean Courses".
Kalau untuk kelas-kelas "Self-Learning Korean Courses" dan "Cyber Korean Culture Courses" bisa ikut kapan saja tanpa menunggu pengumuman.
Kurikulum Cyber Korean Courses pada dasarnya sama dengan Self-Learning Korean Courses yang ditambah dengan bimbingan guru secara langsung melalui Zoom.
Siapa saja bisa kursus bahasa Korea gratis di situs King Sejong Institute! |
Follow di sini ya: king.sejong.institute https://www.instagram.com/king.sejong.institute/
Wah... kayaknya seru bisa diajarin sama guru orang Korea penutur asli. Gratis pula. Ikut ah. Tapi ternyata pendaftarannya masih beberapa minggu lagi. Lalu beberapa hari kemudian, eh ada pengumuman bahwa tanggal mulai pendaftaran diundur seminggu lagi. Jadi ya nunggu terus deh sambil berharap semoga nggak lupa. Syukurlah ternyata saya nggak lupa. Pas hari H, saya coba akses situsnya King Sejong Institute itu https://www.iksi.or.kr (harus pakai Google Chrome).
Pilih course yang mana ya? Kok banyak? Tapi cuma boleh ikut satu.
Jadi tuh tersedia 5 level, yaitu ์ ๋ฌธ/Introductory (Pengenalan) selama 5 minggu, ์ด๊ธ/Beginner (Pemula) 1A, 1B, 2A dan 2B, masing-masing 10 minggu, dan ์ค๊ธ/Intermediate (Menengah) 1A, 1B, 2A, dan 2B juga masing-masing 10 minggu.
Jangka waktu 10 minggu itu untuk belajar 10 bab pelajaran dari buku berbentuk file pdf yang bisa di-download gratis juga. Level A untuk bab 1 sampai bab 10. Level B untuk bab 11 sampai bab 20. Boleh ikut course yang mana saja sesuai kemampuan sendiri.
Bagaimana caranya supaya tahu level yang sesuai kemampuan? Di situs itu ada tes penempatan. Kalau scroll ke bawah sedikit ada tulisan "Go to online level test" yang bisa diklik. Saya sendiri lolos level 4B yang setara dengan Intermediate 2B katanya di situs itu tapi lupa di mananya. (Ketemu ding, di sini: https://nuri.iksi.or.kr/front/page/participation/onlineLevelTest/main.do)
Hasil Tes Penempatan dan Level yang Terkait |
Kelas "Cyber Korean Courses" tersebut ada 2 macam, yaitu:
- ๊ฐ์ ์ง์ํ/Lecture-Assisted Type, yaitu kelas online dengan 10 kali pertemuan dengan guru melalui aplikasi Zoom setiap minggu
dan
- ํ์ต ์ง์ํ/Learning-Assisted Type, yaitu kelas online dengan 3 kali pertemuan dengan guru melalui aplikasi Zoom pada akhir minggu pertama, minggu ke-3, dan minggu terakhir, pokoknya sesuai jadwal di laman 'My class'masing-masing.
Pilihan bahasanya juga macam-macam, termasuk bahasa Indonesia. Tetapi untuk tingkat Intermediate hanya bahasa Korea.
Pada waktu saya sudah memantapkan niat mendaftar di hari pertama pendaftaran, eh, kelas Lecture-Assisted Type dalam bahasa Inggris dan Korea sudah habis, sisa kursi di bahasa-bahasa lain yang tidak saya kuasai seperti bahasa Vietnam, Spanyol, China, dan Arab. Ketika saya memeriksa kelas Learning Support, eh cuma sisa 1 kursi, di Intermediate 2B. Ya udah, klik 'apply'. Cepat habis ya kuotanya. Populer sekali. Banyak yang pengen ikut rupanya. Maklumlah, di mana lagi bisa belajar bahasa Korea gratis, yang terbuka untuk siapa saja, di mana saja, kalau bukan di King Sejong Institute online? Eh, malah ngiklan.
Jadi akhirnya saya mendaftar masuk di kelas Learning-Assisted Type yang ada pertemuan Zoom sebanyak 3 kali, tingkat Intermediate 2B. Satu kelas berisi 20 orang murid, yang pastinya dari berbagai negara di dunia.
Pada hari pertama kelasnya dibuka, guru kelas saya membagikan file pdf buku teks pelajaran di laman 'My class', hanya dari bab 11 sampai 20. Tapi sayangnya tidak diberikan kunci jawaban.
Kalau mau download buku versi lengkap dari bab 1 sampai 20 dengan kunci jawaban, harus cari sendiri di situs https://nuri.iksi.or.kr/
Klik tulisan "Learning", nanti keluar "Textbooks". Buku yang dipakai untuk kelas Cyber Korean Course ada di bagian "King Sejong Institute Korean (former Cyber Korean)".
Download buku bahasa Korea dan audio pendukung gratis |
Sejak hari pertama kursus dibuka, guru kelas saya mengirimkan e-mail kepada seluruh murid setiap hari. Isinya bahasa Korea semua dong, nggak ada bahasa Inggrisnya. Isinya mengingatkan untuk belajar mandiri dengan menonton VOD (video on demand) di laman "My class" di situs King Sejong Institute setiap hari.
Jadi tuh sistemnya ya, kita belajar sendiri masing-masing dengan buku teks dan video, serta tugas game interaktif di laman "My class" di situs web. Terus nanti kalau tiba waktunya Zoom secara live, masuk ke laman "My Class", lalu klik "Cyber Korean Course", lalu klik "Video Lecture" di bilah sebelah kiri. Pokoknya cari-cari aja di mana gerangan dia berada.
My class |
Lalu, akhirnya, pada suatu hari Sabtu jam 8 sampai 10 malam WIB, kelas Zoom pertama diadakan, Saudara-saudara.
Terus terang saya ketiduran dan baru terbangun pukul 8.20 malam. Padahal sudah pasang alarm di hape. Berarti alarm itu nyala terus 20 menit barulah saya terbangun.
Karena waktu itu pertama kali saya ikut kelas bahasa Korea dengan guru manusia hidup dan murid-murid lain, -biasanya kan belajar sendiri-, saya kurang pe-de juga apakah bisa mengikuti pelajaran online tersebut. Mana udah telat lagi. Apa bolos aja ya? Ah, tapi sayang kan. Cuma 3 kali kan kesempatan Zoom-nya.
Ya udah, cuci muka, pakai bedak, pakai lipstik dulu deh, biar nggak kucel banget karena baru bangun.
Lalu berhasil masuk Zoom-nya.
Gurunya, seorang perempuan Korea cantik berkacamata, memang lagi di tengah-tengah menerangkan pelajaran dan sekali-sekali menyebutkan nama murid untuk menjawab soal.
Materinya dari buku, pelajaran ke-11 yang memang sudah saya pelajari, jadi ya nggak apa-apa. Bisa-bisa aja ngikutinnya meskipun dari tengah.
Apakah saya bisa memahami semua perkataan sang guru? Tentu tidak. Hihihi. Separoh mengerti, separoh menebak-nebak. Bahasa Korea semua gitu loh.
Untungnya waktu saya disuruh memberi tahu asal negara dari mana, saya bisa menjawab 'orang Indonesia' (์ธ๋๋ค์์ ์ฌ๋์ด์์), lalu saya mengerti waktu disuruh menyalakan kamera yang otomatis mati waktu saya bolak-balik masuk Zoom karena internet di rumah saya malam itu kebetulan sedang berjuang antara hidup dan mati. (Keesokan harinya internet betul-betul mati total dan petugas IndiHome langsung datang membetulkan). Lalu waktu guru bilang istirahat 10 menit, ngerti juga. Tapi lalu yang nggak ngerti, waktu disuruh latihan percakapan berdua saja dengan seorang murid lain.
Tiba-tiba saya disuruh pindah ke Break Room dengan seorang murid lain, yaitu seorang perempuan bule, yang mungkin masih remaja, berambut pirang panjang dan berponi. Kami berdua diam saja beberapa menit karena tidak tahu musti berbuat apa. Saya mengira akan ada perintah lagi dari guru tapi ternyata tidak.
Lalu saya buka suara duluan dengan bahasa Inggris: shall we practice conversation on our own or something...? Terus dia jawab dia belum punya bukunya. Ya udah, jadi saya share screen deh untuk pertama kalinya dalam sejarah zaya memakai Zoom.
Si cewek bule itu ternyata dari Ukraina. Bukannya Ukraina lagi perang dengan Rusia? Kok ya sempat-sempatnya ikut kursus online ini. Mungkin daerah dia tinggal masih aman. Soalnya saya dulu juga pernah chatting dengan wanita Palestina yang tinggal di Israel padahal kan lagi perang juga.
Skrip percakapan di buku berupa latihan menjodohkan dan membuat konjugasi. Jadi tuh bukan cuma baca teks doang, musti mikir sendiri juga. Tapi nggak apa-apa bagi saya, karena saya sudah liat kunci jawaban sebelumnya. Hihihi. Kalau disuruh langsung jawab, pasti nggak bisa.
Sedangkan si cewek bule itu ternyata bisa-bisa aja dengan lancarnya membuat kalimat dengan sempurna, yang berarti dia sudah jago bahasa Koreanya.
Setelah itu masih ada 3 pertanyaan yang mustinya dijawab bebas, dan saya tanpa malu-malu menyerah saja dengan bilang: I don't think I can answer these in Korean. Lalu si cewek bule itu yang menjawab dengan bahasa Korea yang lancar. Tapi baru selesai dia menjawab pertanyaan no. 1, waktunya keburu selesai, dan kami terpental kembali ke ruangan utama bersama guru dan orang-orang lain. Terus ya tidak lama kemudian semua pada bilang sayonara, eh bukan, annyeonghi jumuseyo (selamat tidur).
Jadi kelas online-nya selama 2 jam malam itu tidak sampai selesai membahas semua yang ada di bab 11 di buku. Masih tersisa bagian ์ฝ๊ธฐ/membaca dan ์ฐ๊ธฐ/menulis, yang paling susah dipelajari sendiri. Menurut saya mustinya gurunya fokus di membaca dan menulis, bukan di bagian ์ดํ/kosa kata dan ๋ฌธ๋ฒ/tata bahasa yang lebih gampang untuk dipelajari sendiri. Tapi ya... Lumayanlah daripada nggak ada. Yang jelas karena ada guru dan murid-murid lain, jadi tambah semangat belajar bahasa Koreanya.
Oh ya, oh ya, orang-orang di kelas juga dari mana-mana gitu deh. Berasa kuliah di luar negeri, kelas internasional. Ada seorang murid wanita yang jauh lebih tua dari saya yang sepertinya orang Asia Timur, ada beberapa wanita berjilbab, mungkin dari Indonesia, Malaysia, dan negara Arab, ada pria dan wanita dewasa yang bule, dan sebagainya. Walaupun nggak sempat mengobrol, seneng aja ngeliatin manusia yang beragam tampak rupanya.๐
Untungnya, kebanyakan orang yang ditunjuk oleh guru, ngomong Koreanya masih terbata-bata, nggak jago-jago banget kok, jadi saya nggak merasa salah tempat banget. ###
Komentar
Posting Komentar